Tuesday, August 22, 2017

Aglomerasi (Apa dan Seperti Apa?)



Aglomerasi adalah istilah umum yang merujuk kepada upaya pengumpulan beberapa elemen ke dalam suatu tempat (wilayah). Dalam ilmu kimia, Aglomerasi dapat diartikan sebagai pengumpulan dan/atau penumpukan partikel atau zat menjadi satu. Sedangkan dalam ilmu ekonomi memiliki pengertian pemusatan beberapa perusahaan ke dalam satu wilayah.

Ilmu perencanaan wilayah dan kota sendiri, mendefiniskan aglomerasi sebagai sebuah gabungan; kumpulan dua atau lebih pusat kegiatan; tempat pengelompokan berbagai macam kegiatan dalam satu lokasi atau kawasan tertentu, aglomerasi dapat berupa kawasan industri, permukiman, perdagangan, dan lain-lain (yang dapat tumbuh melewati batas administrasi kawasan masing-masing, sehingga membentuk wilayah baru yang tidak terencana secara sempurna); adapun presepsi lain berpendapat bahwa aglomerasi adalah pencampuran penduduk dengan latar belakang berbeda.

Teori aglomerasi pada awalnya digunakan untuk melihat aspek ekonomi melalui dua macam sudut pandang yaitu penghematan dan urbanisasi. Karena pada akhirnya urbanisasi dan globalisasi tidak mungkin terlepas dalam dinamika perkotaan, karena ketika di perkotaan, semua ekosistem pembangunan berkelompok di satu kawasan yang sama. Siklus antar organisme berinteraksi dalam ruang yang sama dan memiliki kecenderungan clustering.

Kita bisa melihat langsung antara produsen, konsumen serta proses produksi, bahkan bahan produksi pun berada dalam kawasan yang sama. Kebutuhan untuk mendekatkan hubungan antar organisme tersebut melahirkan kelompok-kelompok baru yang menjadi jembatan ketika komunikasi antara produsen dan konsumen tidak bisa berjalan dengan mulus, mereka adalah kelompok yang menyediakan jasa atau yang disebut penjual jasa. Dan ketika sebuah kawasan telah tumbuh banyak penjual jasa maka wilayah tersebut berangsur menjadi kota. Aglomerasi banyak terjadi di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang berbatasan langsung dengan kota. Pada awalnya wilayah ini merupakan desa, karena mereka masih memiliki lahan pertanian yang memadai, dan warga masyarakatnya sebagian besar masih petani. Namun seiring berjalannya waktu keadaan mulai berubah. Wilayah aglomerasi ini sering juga disebut kawasan penyangga kota utama.

Lebih lanjut, manfaat-manfaat yang didapatkan sektor ekonomi dari terbentuknya aglomerasi, antara lain:

1.  Economies of scale, biaya produksi per unit barang menjadi lebih murah jika memproduksi dalam skala besar Karena adanya indvisible input.

2.  Sharing labor pool, biaya pencarian tenaga kerja menjadi murah, misalnya: di Jakarta yang banyak terdapat stasiun televisi, perusahaan akan mudah mencari pekerja di bidang pertelevisian sehingga biaya pencarian tenaga kerja menjadi murah, sedangkan di Palangkaraya akan susah untuk mencari tenaga kerja di bidang pertelevisian sehingga biaya pencarian tenaga kerja menjadi lebih mahal.

3.  Labor matching, adanya kecocokan antara kebutuhan skill tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan dengan skill yang dimiliki tenaga kerja yang tersedia sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk training tenaga kerja. Apabila tingkat  labor matching rendah (dengan kata lain skill yang dibutuhkan tidak cocok dengan skill tenaga kerja yang tersedia) maka perusahaan harus mengadakan training dengan biaya yang tidak sedikit. Perusahaan bisa mengalami kerugian berarti jika tenaga kerja yang telah selesai menjalani training memilih untuk keluar atau pindah kerja (pembajakan tenaga kerja).

4.  Knowledge spillover, adanya efek limpahan pengetahuan yang akan menguntungkan perusahaan. Fenomena ini juga muncul ketika adanya foreign direct investment (FDI), contohnya: masuknya waralaba siap saji asing di Indonesia menimbulkan knowledge spillover yang menyebabkan menjamurnya penjual fried chicken dan hamburger.

Selain manfaat, kluster juga menimbulkan biaya bagi perusahaan, yaitu:

1.  Biaya oportunitas karena perusahaan harus membagi pasar dengan pesaing (tidak memiliki pasar eksklusif) sehingga dapat menurunkan penjualan.
2.  Perusahaan tidak bisa memperoleh profit margin yang besar.
3.  Biaya perusahaan untuk pindah ke kluster mahal.

Akan tetapi, benefit dari kluster hampir selalu lebih besar daripada biaya yang harus dikeluarkan.

Ada dua jenis aglomerasi ekonomi, yaitu:

1.  Localization economies, berkumpulnya industri karena alasan-alasan produksi yang akan menurunkan biaya produksi dan memudahkan proses produksi.
2.  Urbanization economies, berkumpulnya industri mendekati pasar yang besar di daerah perkotaan.


Kegiatan aglomerasi ini pada akhirnya akan berpengaruh pada urban size. Besarnya ukuran urban size akan memberikan manfaat-manfaat, antara lain: join labor supply, learning opportunity, dan social opportunity.