Thursday, August 10, 2017

Jurnal : Kebijakan Pelestarian Bangunan Cagar Budaya sebagai Identitas Kota Makassar



Abstrak

Perkembangan perkotaan yang berdampak pada kebutuhan ruang terus mengekspansi dan merubah pola spasial kota yang secara tidak langsung mempengaruhi bangunan bersejarah sebagai identitas Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik cagar budaya dengan metode skoring dan pendekatan spasial, menentukan hirarki kawasan cagar budaya dengan penentuan kelas interval dan menetukan arahan penanganan cagar budaya menggunakan metode deksriptif kualitatif. Hasil analisis diperoleh bangunan yang memiliki nilai ideal yakni Gedung MULO, Fort Rotterdam, Museum Kota Makassar, Gereja Katolik Katedral dan Gereja Protestan Immanuel. Kawasan prioritas penanganan diarahkan pada kawasan pecinan berupa Klenteng Xiang Ma; Klenteng Ma Tjo Poh dan Gedung Kesenian yang memiliki keaslian bangunan fisik dan arsitektur khas. Arahan pelestarian terdiri atas rekontruksi pada bangunan golongan C dan konservasi pada golongan A, B dan C. Hasil penelitian diharapkan memberikan alternatif kebijakan kepada pihak pemerintah dalam upaya pelestarian cagar budaya sebagai modal awal dalam pengembangan wisata sejarah di Kota Makassar.

Kata-kunci : cagar budaya, pelestarian, wisata
Peneliti : Satriani(1), Muh Alief Rusli Putra(2), Nurwahidah(3), Fadhil Surur(4)

Jurnal Download Klik dibawah Ini