Wednesday, August 9, 2017

PWK dalam Kata




Menjadi mahasiswa, dilalui dengan melewati berbagai proses yang penuh dengan lika-liku. Layaknya sepeti kehidupan yang terkadang ada sedih, ceria, rindu, sakit, merana, hingga merona.

Proses tersebut, dilalui dengan begitu banyaknya tugas kuliah yang datang menerjang, dengan waktu penyelesaian yang begitu sempit. Terkadang hal ini membuat sebagian orang menjadi keteteran. Akibatnya, terjadilah yang dinamakan depresi, emosi, konspirasi, aplikasi, dan si-si yang terserah kamu mau menyebutnya seperti apa.

Jursan PWK sendiri, sebagai suatu program studi yang ada di bangku perkuliahan, juga menawarkan hal yang serupa. Dimana nantinya, kamu pasti akan merasakan model si-si yang ada diatas. Banyaknya mata kuliah dikali dengan sekian tugas dibagi waktu yang terbatas, menjadikannya sebuah tantangan yang tidak kalah dengan menyingkap 1001 maksud perasaan wanita. Karena hal tersebut pula, maka ditengah perjalanan melalui proses tantangan perkuliahan tersebut. Adakalanya Mahasiswa PWK, mengeluarkan istilah-istilah, yang menggambarkan perasaan tulus dari apa yang dirasakannya. Istilah tersebut asal kalian tahu, timbul dari dalam sanubari mereka. Untuk itu penulis merangkum beberapa istilah yang pernah didengar oleh penulis, dari anak-anak PWK yang ada di seluruh Indonesia, diantaranya.

PWK (Photo, Wisata, Kuliner)

Mahasiswa PWK yang tidur beralaskan peta, dan ngampus bermandikan harapan agar tugas secepatnya acc, tidak serta merta selamanya berada pada kondisi yang berat. Seperti sebuah kata penuh makna, bahwa “didalam kesulitan, pasti ada kemudahan”. Seperti itulah kamu dapat memanfaatkan waktu senggang survey lapanganmu untuk berfoto, serta mencari kuliner khas dari daerah yang kamu teliti. Lebih lanjut, setelah survey dituntaskan, kamu boleh bebas berwisata menikmati indahnya alam, sebelum sibukmu datang menghampiri.

PWK (Perindu Waktu Kosong)

Padatnya jadwal tugas mahasisawa PWK adalah suatu hal yang niscaya dimanapun kampusmu berada. Namun yang membedakan terkadang adalah waktu libur dari masing-masing kampus pwk yang ada di Indoneia. Sebagian kampus, ada yang liburnnya tepat dengan berahkirya tugas besar, sebaliknya ada juga sebagian kampus yang tugas-tugasnya memerlukan waktu yang sedikit lebih banyak dari jadwal akademik  yang telah ditentukan.

Oleh karena itu, nestapa yang dirasakan tersebut, memicu lahirnya istilah “perindu waktu kosong”. Perindu-perindu ini tumbuh dan berkembang biak, dikarenan mungkin kurangnya perhatian dan pengertian yang mereka rasakan.

Akan tetapi, sebenarnya kalian jangan bersedih. Sebab, kata pepatah “bila ingin menjadi pemenang, maka jejakmu harus lebih satu langkah daripada orang lain”. Think positif guys.

PWK (Panrita Wanua Kalabbirang)

Panrita Wanua Kalabbirang, diungkapkan pada kegiatan 1 dekade Teknik PWK UIN Alauddin Makassar. Adapun, Istilah ini merupakan bahasa bugis yang dicampur dengan bahasa melayu lama, kalimat tersebut terdiri dari 3 (tiga) suku kata dengan makna yang mendalam. Lebih lanjut, kata panrita bermakna orang yang ahli atau benar-benar ahlinya. Konon dalam masyarakat Bugis, sebutan panrita memiliki makna, yakni seseorang yang dapat melihat, bersaksi, menyimak atas suatu keadaan dan menyatakan keadaan tersebut dengan sebenarnya, melalui pengamatan yang objektif atas keadaan yang terjadi di sekitarnuya, melalui pemberitaan, kritikan, nilai, ataupun saran.

Wanua sendiri dalam bahasa Melayu Tua (Proto Melayu), diartikan sebagai wilayah permukiman. Awalnya kata Wanua diartikan sebagai suatu wilayah permukiman, namun setelah melewati beberapa proses sejarah dalam penggunaannya, maka kata tersebut telah berevolusi, dan berkembang hingga dapat disebut juga sebagai Desa, Negeri, bahkan dapat diartikan sebagai Negara. Sementara dalam Bahasa yang lain, yaitu Minahasa. Kata Wanua sendiri dapat diartikan sebagai Negeri atau Desa.

Sementara Kalabbirang adalah bahasa bugis yang menandakan derajat seseorang yang sangat diunggulkan, keunggulannya ini berasal dari kekayaan keilmuannya, serta kekayaan socsal dan batinia yang ia miliki.

Kesimpulannya, “panrita wanua kalabbirang” memiliki arti mendalam akan seorang yang ahli dalam penataan ruang atau wilayah yang kemudian sangat diunggulkan.

PWK (Pecinta Wanita Kesehatan)

Istilah “pecinta wanita kesehatan”, terinspirasi dari padatnya jadwal survey lapangan beserta penyelesaian tugas-tugas yang dikerjakan hingga larut malam, yang membuat kondisi tubuh mahasiswa PWK terkadang tidak begitu stabil, sehingga dengan hadirnya para perawat ketengah kehidupan mahasiswa PWK, menjadi sangat membantu walau untuk sekedar mendapatkan saran ataupun masukan, seperti bagaimana kemudian menjaga kondisi kesehatan tubuh agar tetap fit, ditengah rutinitas yang membutuhkan banyak tenaga extra.

PWK (Peramal Wilayah Kota)

Tugas mahasiswa PWK yang merencanakan masa depan tentu diibaratkan seperti seorang peramal, bukan spiritual apalagi tebak-tebakan berhadiah. Ramalannya didasarkan atas kejadian masa lalu, kondisi hari ini, ditunjang dengan data dan analisis yang  valid. Sehingga, berdasar hal tersebut. Maka harapnya dimasa depan, rencana tersebut dapat memiliki dampak yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Istilah-istilah diatas, tentu hanyalah sebuah ekspresi dari berbagai momen yang dilahirkan dari orang-orang kreatif, yang sekedar menghibur diri dalam kerasnya kehidupan menjadi mahasiswa PWK. Walaupun realitanya, hampir semua jurusan memiliki tantangannya masing-masing, bahkan masih banyak yang jauh lebih berat dari berukuliah di jursan PWK. Akan tetapi, kalaulah kekata-kata itu dapat menjadi motivasi, dan/atau sebuah ungkapan untuk menenangkan hati. Maka PWK dalam kata adalah sebuah candu yang memandu untuk terus maju tanpa kenal waktu.

Penulis : Febrianto Samin